Harga emas batangan dari PT Aneka Tambang( Antam) Tbk ataupun yang dikenal dengan Antam Emas turun tipis pada Senin( 5/ 4/ 2021). Tetapi, terdapat kemungkinan harga emas Antam hendak kembali naik ,bersamaan dengan kemungkinan kenaikan harga emas diseluruh dunia.
Mengacu pada data dari situs resmi PT Antam, Logamulia.com, harga emas 1 gram hari ini turun 0,11% menjadi Rp 921.000/bar. Sedangkan satuan 100 gram yang biasa digunakan sebagai acuan adalah 0,12% menjadi Rp 86.312.000/bar atau Rp 863.120/gram.
Harga emas dunia menjadi salah satu tolak ukur volatilitas harga emas Antam. Selama sepekan terakhir, emas dunia mengalami stagnasi, meski sempat anjlok dalam dua hari pertama perdagangan. Akibatnya, harga emas Antam juga stagnan, namun sempat mencapai level terendah 9 bulan di Rp 903.000/bar untuk 1 gram pada 31 Maret.
Emas Batangan | Harga per Batang | Harga per Gram |
0,5 Gram | Rp 510.500 | Rp 1.021.000 |
1 Gram | Rp 921.000 | Rp 921.000 |
2 Gram | Rp 1.782.000 | Rp 891.000 |
3 Gram | Rp 2.628.000 | Rp 876.000 |
5 Gram | Rp 4.380.000 | Rp 876.000 |
10 Gram | Rp 8.705.000 | Rp 870.500 |
25 Gram | Rp 21.637.000 | Rp 865.480 |
50 Gram | Rp 43.195.000 | Rp 863.900 |
100 Gram | Rp 86.312.000 | Rp 863.120 |
250 Gram | Rp 215.515.000 | Rp 862.060 |
500 Gram | Rp 430.820.000 | Rp 861.640 |
1000 Gram | Rp 861.600.000 | Rp 861.600 |
Kitco melakukan survei terhadap 15 analis di Walll Street, 11 orang memberikan perkiraan bullish (uptrend) untuk emas minggu ini, 2 orang memberikan outlook bearish (downtrend) dan 2 lainnya netral.
Harga emas tertekan tahun ini akibat kenaikan imbal hasil obligasi (Treasury) dan dolar AS. Imbal hasil obligasi pemerintah berada di atas level tertinggi 1,7% sejak Januari 2020, sementara indeks dolar AS berada di level tertinggi 4 bulan.
Imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS naik sebagai tanggapan atas ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan dari Paman Sam.
Namun, data saat ini melukiskan gambaran yang berbeda. Tingkat pengangguran turun menjadi 6% pada Maret dari 6,2% pada bulan sebelumnya, setelah itu pekerjaan di luar sektor pertanian (upah dan gaji non-pertanian) adalah 916.000, nilai tertinggi sejak Agustus 2020.
Tapi satu hal tetap sama: upah per jam rata-rata turun 0,1% di bulan lalu setelah naik 0,3% di bulan sebelumnya. Padahal, upah merupakan bagian penting dari pemulihan ekonomi AS serta meningkatnya inflasi.
Karena upah rata-rata per jam turun, kenaikan inflasi kemungkinan akan tertahan. Selain itu, tingkat inflasi AS (dalam pengeluaran konsumen inti/PCE) naik 1,4% Februari lalu dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-over-year). Pertumbuhan itu lebih lambat dari angka Januari 2021, yang sebesar 1,5%.
Inflasi PCE menjadi salah satu tolak ukur Federal Reserve AS (The Fed) untuk mengubah kebijakan moneternya. Jika inflasi masih lemah, kebijakan moneter ultra-longgar akan terus dipertahankan.
Akibatnya, indeks dolar AS melemah merespons data tersebut, membuka peluang emas untuk terus naik.